A.    APA ITU GEOPARK
Geopark adalah pola pengembangan kawasan secara berkelanjutan yang memadukan secara serasi tiga keragaman, yaitu keragaman geologi, hayati, dan budaya dari kawasan tersebut.

B.    SASARAN GEOPARK
1. Konservasi lingkungan
2. Pendidikan ilmu kebumian secara luas
3. Penumbuhan dan pengembangan ekonomi lokal secara
    Berkelanjutan

C.    TUJUAN GEOPARK
1.       Melindungi keragaman-bumi (Biodiversity,Geodiversity Cultural Diverdisity)
2.       Mempromosikan warisan geologi kepada umum
3.       Mendukung pengembangan ekonomi berkelanjutan di kawasan geopark, terutama  melalui pengembangan geowisata

D.    TUJUAN PENGELOLAAN GEOPARK
Tujuan pengelolaannya adalah membangun dan mengembangkan ekonomi masyarakat setempat dengan berasaskan perlindungan atas ketiga keragaman tersebut  yang terdapat pada kawasan itu









E.    AREA GEOPARK
-          Kawasan Geopark Batur meliputi area seluas 366,4 km2  mencakup seluruh wilayah Kecamatan Kintamani , Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.
-          Batas kawasan geopark, yaitu  di utara Kab. Buleleng , di timur Kab. Karangasem, Kab. Bangli , Kec. Tembuku, dan Susut, Kab. Gianyar di selatan, serta  Kab. Badung dan Buleleng di bagian barat.

F.    MENGAPA BATUR DIUSULKAN MENJADI GEOPARK
  Menurut  van Bemmelen (1949), Kaldera Batur merupakan salah satu kaldera terindah di dunia, berukuran sekitar 13,8x10 km, dan struktur kaldera lainnya terbentuk di tengahnya dengan diameter 7,5 km. Puncak tertinggi Gunung Batur 1.717 m
  Erupsi Batur Purba menghasilkan endapan abu sangat tebal, memadat, disebut paras saat ini digali dijadikan batako untuk bahan bangunan pura, patung, dll.
  Mempunyai keunikan biodiversity yang dikelola oleh Taman Wisata Alam, umumnya tanaman hutan yang terdiri atas beberapa species. Fauna unik adalah monyet yang hidup di sekitar kawah, serta penanaman padi Sistem Subak
 
  Hewan terkenal di dunia di area Geopark adalah anjing Kintamani, disebut Gembrong, bentuk mukanya mirip serigala, tapi tubuhnya mirip Chowchow dari Cina,    
Salah satu budaya yang sangat unik yaitu Budaya Trunyan, penyimpanan mayat manusia di bawah pohon Terunyan.

                                                                                                    
                                                                                                                   Peta Geoevidence


G.    KALDERA BATUR  :
  1. Berlokasi di timurlaut pulau Bali
  2.  Berjarak sekitar 70 km dari kota Denpasar
  3.  Posisi geografi 8o05'00"-8o40'00" S dan 115o011'00"-115o30’00" E
  4.  Kaldera terindah di dunia
  5.  Luas kaldera 13.8 x 10 km
  6.  Mempunyai gunungapi aktif, Gunung Batur.
  7.  Puncak Gunung Batur berlokasi pada 8°14'30" LS dan 115°22'30" BT, dengan tinggi 1717 m dpl atau 686 m di atas muka Danau Batur.

H.      Rencana Pengembangan CAG Kaldera Batur dan sekitarnya SK Ka BG No 37.K/ 73 /BGL/2012
  Keragaman Geologi Gunung Batur mencakup 2 Kabupaten yaitu : Kabupaten Bangli dan Gianyar
  Geosite yang diajukan ke UNESCO, terdiri atas 21 situs, dan untuk pengembangan telah diinvetarisasi sebanyak  63 situs di Kaldera Batur dan sekitarnya,
  Terdiri dari :
-          Geosite   :  28
-          Geoevidence         :  2
-          Geofeature            :  15


Peta Geofeature




Batur Kaldera terindah di Dunia
Kaldera Batur-I merupakan sebuah struktur runtuhan berbentuk elips berukuran 13,8 x 10 km2, yang  terbentuk sekitar 29.300 tahun lalu, dan menghasilkan endapan  piroklastik dasitik 84 km3, disebut “Ignimbrit Ubud”





GEOSITE-2 : KALDERA BATUR-II
Kaldera Batur-II merupakan sebuah struktur runtuhan berbentuk lingkar berdiameter  7,5 km, yang  terbentuk sekitar 20.150 tahun lalu, dan menghasilkan endapan  piroklastik dasitik 19 km3, disebut “Ignimbrit Gunungkawi


GEOSTE-3: KAWAH-I GUNUNG BATUR
Kawah-I merupakan kawah yang terbentuk pertama kali tercatat dalam sejarah, bibir bagian timurnya  hancur  dan longsor akibat letusan besar. Bagian bibir yang longsor membentuk perbukitan, yang dikenal sebagai Bukit Puraknya




GEOSTE-4: KAWAH-II GUNUNG BATUR
Kawah-II  terbentuk 200m di baratdaya Kawah-I. Tampaknya erupsi eksplosif dari kawah ini tidak terlalu sering karena kerucutnya tidak  lebih tinggi dari Kawah-I. Erupsi umumnya dari kawah ini berupa efusif yang banya menghasilkan aliran lava.








GEOSITE-5: KAWAH-III GUNUNG BATUR
Kawah-III terbentuk 150m di baratdaya Kawah-II. Kawah ini umumnya mengerupsi lava, karena tampak diantaranya Lava 1921. Tampaknya kawah-kawah di G. Batur berpindah-pindah pada arah kelurusan timurlaut-baratdaya. Kawah-kawah yang lebih muda pun terbentuk sekitar  arah kelurusan tersebut

GEOSITE-6: GUNUNG ABANG
Gunung Abang merupakan gunung api parasit dari Gunung Batur Purba yang terpotong oleh pembentukan Kaldera Batur-I. Bukti sebagai gunung api adalah banyak ditemukan dyke pada dinding dan kakinya.



GEOSITE-7: BUKIT SAMPEANWANI
Bukit Sampeanwani salah satu kerucut sinder yang terbentuk bersamaan dengan kerucut G. Batur. Bukit ini selalu terhindar dari terjangan leleran lava dari kegiatan erupsi G. Batur. Pada bukit ini dibangun sebuah pura yang disebut ‘Pura Bukit Dalam’. Bukit Sampeanwani salah satu kerucut sinder yang terbentuk bersamaan dengan kerucut G. Batur. Bukit ini selalu terhindar dari terjangan leleran lava dari kegiatan erupsi G. Batur. Pada bukit ini dibangun sebuah pura yang disebut ‘Pura Bukit Dalam’.



Nama Panel dan Kios Informasi




GEOSITE-8: SUMBAT LAVA BUNBULAN
Kerucut Gunung Bunbulan merupakan kerucut parasit yang tersusun oleh lava andesit.  Kerucut ini terbentuk setelah pembentukan Kaldera-I kemudian terkupas pada waktu pembentukan Kaldera-II.



I.        Potret Geopark Kaldera Batur
a)       Sejarah Letusan Gunung Batur
Dalam sejarahnya diketahui paling sedikit 5 phase besar:
  • Fase I: konstruksi pembentukan Gunung Batur Purba, yang mencapai tinggi sekitar 3.000 m
  • Fase II: sekitar 29.300 tahun yg lalu (batas nol tahun 1950) terjadi erupsi yang sangat dahsyat (catastropically) memuntahkan jumlah besar lava dengan temperatur antara 6.0000 – 8.0000 C, membentuk awan panas dengan kecepatan sekitar 150 km/jam, mencapai jarak 90 km ke arah selatan
  • Fase III: pembentukan kembali gunung api strato Batur dengan beberpa volcanic cone, Gunung Abang, 2.172 m
  • Fase IV: sekitar 20.150 tahun yang lalu à erupsi catastrophic kedua; produk-2 volkanik andesitic dijumpai di Bukit Payang dan Bukit Bunbulan; Erupsi dengan kekuatan extrim ini dicirikan oleh produk Ignimbrite Gunung Kawi
  • Fase V: diperkirakan mulai sejak 5.500 tahun yang lalu menghasilkan ignimbrite andesitic dengan fragmen pumice dasitic, yang selanjutnya membentuk gunungapi strato Batur; erupsi strombolian biasanya terjadi 1-5tahun; setelah istirahat panjang 1921-1963 terjadi erupsi yang cukup besar, lava dari kawah III mengalir dan mnutup ke arah barat daya (S-W) kaldera Batur


GEOSITE-9: KERUCUT PUMIS PAYANG
Kerucut Pumis Payang merupakan kerucut parasit yang tersusun oleh pumis/batuapung.  Kerucut ini terbentuk setelah pembentukan Kaldera-I kemudian terkupas pada waktu pembentukan Kaldera-II.




GEOSITE-10: BUKIT PURAK
Bukit Puraknya merupakan perbukitan yang terbentuk dari longsoran dinding Kawah-I.  Bukit-bukit ini tersusun dari perlapisan lava dan piroklastik dengan orientasi yang sembarang.






sertifikat san resmi bergabung dalam Global Geopark Network (GGN) UNESCO.



GEOSITE-11: KERUCUT SINDER YEHMAMPEH
Kerucut Sinder Yehmampeh merupakan kelompok kerucut sinder/skoria yang terbentuk sekitar Yehmampeh dekat Bukit Mentik.  Kerucut sinder ini cukup banyak yang terbentuk bersamaan dengan pembentukan kerucut Gunung Batur.

GEOSITE-12: LAVA 1849
Leleran Lava 1849 berkomposisi  basaltik andesit. Pada  bagian permukaan umumnya merperlihatkan fitur-fitur tumuli

J.       Penetapan Kaldera Batur dalam Global Network (GGN)- UNESCO
Kaldera Batur-Bali merupakan salah satu kawasan yang diusulkan untuk tergabung dalam Global Geopark Network-UNESCO oleh Pemerintah Indonesia sejak tahun 2009 bersamaan dengan kawasan Kars Pacitan. Pada tahun 2011, melalui Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, kawasan ini untuk pertama kalinya sebagai salah satu Global Geopark Network UNESCO, namun penetapannya saat itu ditangguhkan karena masih terdapat beberapa kekurangan menurut hasil penilaian oleh Asesor melaui surat resmi Unesco bernomor :  SC/EES/GEO/GEOPARKS/GGN/2011/008893.
Pada awal tahun 2012, atas kerjasama yang baik antara Badan Geologi, Kementrian Energi dan sumber Daya Mineral (ESDM) dengan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Pemerintah Kabupaten Bangli dalam melakukan perbaikan dan penyempurnaan berdasarkan rekomendasi UNESCO sebelumnya Indonesia mengusulkan kembali kawasan Kaldera Gunung Batur ke dalam Global Geopark Network UNESCO (GGN-UNESCO). Setelah melalui beberapa penilaian dan uji kelayakan akan kesiapan kawasan tersebut oleh tim dari GGN UNESCO, bersamaan dengan berlangsungnya pertemuan “the 11th European Geoparks Network Conference” pada bulan 20 September 2012 yang diselenggarakan di Geopark Arauca, Portugal akhirnya Kaldera Gunung Batur-Bali mendapatkan
,spheroidal , dll, sedangkan bagian dalam membentuk terowongan  (tunnel).


GEOSITE-13: LAVA 1888
Leleran Lava 1888 berkomposisi  basaltik andesit. Pada  bagian permukaan umumnya merperlihatkan fitur-fitur tumuli , qlinker , tree , dan pillow.










K.      Potensi pengembangan kawasan-kawasan tersebut menjadi geopark terdukung oleh:
  1. Aspek pengetahuan dan pendidikan, di mana fungsi kawasan sebagai warisan dan hasil rekaman geologi
(batuan, morfologi, struktur dan tektonik) dapat menjelaskan sejarah perkembangan bumi.
  1. Aspek estetika, di mana bentangalam kars dan gunungapi menciptakan fenomena keindahan alam yang terkemas bersama unsur keunikan dan kelangkaan.
  2. Aspek rekreasi (pariwisata), di mana kawasan geologi tersebut sering dikunjungi oleh wisatawan meskipun belum menjadi destinasi yang sesungguhnya.
  3. Aspek budaya, di mana kawasan yang kaya dengan nilai kepercayaan dan sejarah itu berhasil membentuk tatanan sosial-budaya masyarakat yang khas, selain budaya masa lalu yang ditinggalkan oleh manusia prasejarah (arkeologi).
  4. Aspek konservasi. Unsur-unsur geologi itu menyatu dengan tatanan sosial-budaya masyarakat setempat yang dibentuk oleh interaksinya dengan alam. Selain itu juga dapat ditemukan sisa-sisa kehidupan sosial dan budaya masa lalu yang ditinggalkan oleh manusia prasejarah dan terawetkan dengan baik di lingkungan fisik geologi. Termasuk di dalamnya adalah fosil yang terawetkan di dalam lapisan batuan, sebagai petunjuk kehidupan dan ekosistem masa lalu.


GEOSITE-14: LAVA 1904
Leleran Lava 1904 berkomposisi  basaltik andesit. Fitur di permukaannya sudah tidak tampak, kemungkinan pelapukan dan tertutup endapan piroklastik.



ekonomi local melalui penyelenggaraan pariwisata berbasis alam (geologi) atau geowisata merupakan sebuah pilihan. Pengelolaan geopark berkelanjutan mempunyai pengertian menyeimbangkan kegiatan ekonomi di dalam kawasan (melalui pariwisata) dengan usaha konservasi.
1.       Geopark sebagai sarana kerjasama dengan masyarakat setempat Pengembangan geopark di suatu kawasan berpengaruh langsung pada manusia yang berada di dalamnya dan lingkungan di sekitarnya. Konsep geopark memperbolehkan masyarakat setempat untuk tetap tinggal di dalam kawasan, yaitu dalam rangka menghubungkan kembali nilai warisan bumiMasyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam revitalisasi kawasan secara keseluruhan.
2.       Geopark sebagai tempat uji-coba ilmu pengetahuan dan teknologi Dalam kegiatan melindungi objek warisan alam dari kerusakan atau penurunan mutu lingkungan, kawasan geopark menjadi tempat percobaan dan peningkatan metoda perlindungan yang diberlakukan






GEOSITE-15: LAVA 1905
Leleran Lava 1905 berkomposisi  basaltik andesit. Fitur di permukaannya sudah tidak tampak, tertutup endapan piroklastik.


GEOSITE-16: LAVA 1921
Leleran Lava 1921 berkomposisi  basaltik andesit. Fitur di permukaann umumnya tumuli, qlinker, struktur aliran.









ekonomi tersebut biasanya dilakukan melalui industri pariwisata yang berkelanjutan.
Dengan demikian pengertian geopark dapat dipahami melalui beberapa aspek seperti:
  1. Geopark sebagai suatu kawasan Geopark merupakan sebuah kawasan yang berisi aneka jenis unsur geologi sebagai warisan alam. Di kawasan itu dapat  meng-implementasikan dan diaplikasikan aneka strategi pengembangan wilayah, yang dalam hal ini romosinya harus didukung oleh program pemerintah. Sebagai kawasan, geopark harus memiliki batas yang tegas dan nyata. Luas permukaan geopark-pun harus cukup, dalam artian dapat mendukung penerapan kegiatan rencana aksi pengembangannya.
  2. Geopark sebagai sarana pengenalan warisan bumi Geopark mengandung sejumlah situs geologi (geosite) yang memiliki makna dari sisi ilmu pengetahuan, kelangkaan, keindahan (estetika), dan pendidikan. Kegiatan di dalam geopark-pun tidak terbatas pada aspek geologi saja, tetapi juga aspek lain seperti arkeologi, ekologi, sejarah dan budaya.
  3. Geopark sebagai kawasan lindung warisan bumi (geologi) Situs geologi penyusun geopark adalah bagian dari warisan bumi. Berdasarkan arti, fungsi dan peluang pemanfaatannya, keberadaan situs-situs tersebut perlu dilindungi.
  4. Geopark sebagai kawasan pengembangan geowisata Objek warisan bumi di dalam geopark berpeluang menciptakan nilai ekonomi, dan pengembangan
GEOSITE-17: LAVA 1926
Leleran Lava 1926 berkomposisi  basaltik andesit. Fitur di permukaannnya berupa tumuli, qlinker, struktur aliran fitur pahoehoe.

GEOSITE-18: LAVA 1963
Leleran Lava 1963 berkomposisi  basaltik andesit. Fitur di permukaannya berupa Lava AA, tumuli, qlinker, pahoehoe, struktur aliran.

GEOSITE-21: DANAU BATUR
Danau Batur terbentuk sejak pembentukan Kaldera Batur-I, cekungan akibat erupsi besar terisi air hingga membentuk sebuah danau. Danau ini cukup unik, tidak ada pelepasan air, tetapi permukaan airnya tidak pernah meningkat ekstrim.

L.    ARTI, FUNGSI DAN HAKEKAT GEOPARK

Geopark adalah suatu kawasan yang memiliki arti sebagai sebuah warisan alam (geologi), dan menjadi tempat implementasi strategi pengembangan ekonomi berkelanjutan yang dilakukan melalui struktur menejemen yang baik dan realistis. Dengan demikian Geopark menjadi peluang bagi terciptanya lapangan pekerjaan untuk masyarakat setempat, yaitu dalam hal memperoleh keuntungan ekonomi secara nyata. Usaha penggalian, penumbuhan dan pengembangan nilai
GEOSITE
-19: LAVA 1968
Leleran Lava 1968 berkomposisi  basaltik andesit. Fitur di permukaannya berupa aa, tumuli, qlinker, pahoehoe, struktur aliran.

GEOSITE-20: LAVA 1974
Leleran Lava 1974 berkomposisi  basaltik andesit. Fitur di permukaannya berupa aa, vesikuler, tumuli, qlinker, pahoehoe, struktur aliran.









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Lembaga Desa Pakraman/Adat dalam Pelestarian Desa Tradisional Penglipuran Kubu Kabupaten Bangli

Daya Tarik Wisata Di Kecamatan Bangli Kab. Bangli