Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2024

GEOFEATURE BATUR UNESCO GLOBAL GEOPARK

Gambar
 GEOFEATURE BATUR UNESCO GLOBAL GEOPARK BGF-01. Ropy lavas of 1849 Pada permukaan lava pahoehoe seringkali ditemukan sejumlah lipatan kecil menyerupai tali. Proses pembentukannya terjadi karena adanya dorongan aliran lava dari bagian bawah yang masih sangat panas dan cair atau karena lava tersebut berada pada suatu landaian. Aliran lava di bagian bawah ini mempengaruhi kulit lava bagian atas yang sudah mulai mendingin dan bersifat plastis, sehingga kulit lava pada bagian atas seolah-olah berkerut membentuk lipatan kecil seperti tali. Permukaan lava yang mempunyai kerutan atau lipatan seperti tali ini disebut sebagai lava tali atau “ropy lava” Pada suatu lembah yang sempit, aliran lava pada ke dua sisi aliran dapat terhambat oleh dinding lembah, sementara pada bagian tengah aliran tidak ada hambatan, sehingga bentuk lipatan tali tadi akan melengkung yang pada akhirnya dapat dijadikan indikasi arah aliran. BGF-02. Aa lavas Lava aa umumnya tidak cepat membeku. Oleh karena itu aliranny

PERIODE LETUSAN GUNUNG BATUR DARI TAHUN 1804 - 2000

Gambar
Periode Letusan Gunung Batur dari Tahun 1804 - 2000 No Tahun Deskripsi Letusan 1 1804 Letusan ini terjadi dari kawah utama Gunung Batur 2 1821 Gunung Batur kembali meletus atau memuntahkan lava pijar dari kawah utman. 3 1849 Menurut catatan di Museum Geopark Batur, pada tahun 1849 telah terjadi letusan Gunung Batur dibagian selatan yaitu di sekitar Bukit Sampeanwani, Bukit Dalem, Kubu Seked sampai ke arah Danau Batur (Stehn, 1928) 4 1888 Terjadi letusan di celah Lereng Tenggara. Dimana Lava mengalir ke arah Danau Batur (Stehn, 1928) 5 1897 Terjadi letusan dari kawah utama Gunung Batur 6 1904 Letusan Gunung Batur terjadi dibagian Barat Gunung Batur yaitu di sekitar Gunung Anti,Kampung Anti, Kubu Dongsu dan sekitarnya (Stehn, 1928). Letusan ini merupakan letusan

21 GEOSTE BATUR UNESCO GLOBAL GEOPARK

Gambar
  21 GEOSITE BATUR UNESCO GLOBAL GEOPARK BGS-01. Outer-Caldera (Kaldera Batur Purba 1)   Gunungapi Batur memiliki dua buah kaldera yang terbentuk dari dua periode erupsi yang berbeda. Kaldera I terbentuk akibat erupsi maha dahsyat yang terjadi 29.300 tahun lalu, yang menghancurkan setengah dari bagian atas gunung disertai terjadinya amblesan berbentuk elips dengan diameter sebesar 13,8 x 10 km2 dan tinggi dinding kaldera 400 meter. Letusan eksplosif ini mengeluarkan ignimbrit dengan volume mencapai 84 km3, berkomposisi dasitik yang kemudian dikenal sebagai ignimbrit Ubud yang tersebar di lereng selatan dan barat gunung. BGS-02. Inner-Caldera (Kaldera Batur Purba 2) Ribuan tahun setelahnya, yaitu sekitar 20.150 tahun yang lalu, kembali terjadi erupsi besar dengan komposisi material yang dikeluarkan mencapai volume 19 km3, berkomposisi dasitik atau dikenal dengan Ignimbrit Gunungkawi. Erupsi eksplosif ini juga menyebabkan terjadinya amblesan sedalam 200 meter dan membentuk kaldera